Baiklah sekarang saya akan mempostingkan beberapa pengalaman saya
yang melibatkan sensasi dan persepsi :D Sebelumnya saya akan menjelaskan apa
itu sensasi dan persepsi sehingga kita lebih mudah memahaminya.
Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa
Inggris yang berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan
lingkungannya. Menurut Dennis Coon proses sensasi terjadi bila alat-alat indera
mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami
otak. Apa saja yang menyentuh alat indera dari dalam atau dari luar disebut
stimuli.
Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi, dengan demikian sensasi
adalah bagian dari persepsi. Walaupun demikian makna informasi inderawi tidak
hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori.
Nah di postingan saya kali ini saya akan mengepost tentang
pengalaman saya yang melibatkan sensasi dan persepsi di beberapa kejadian yang
saya alami selama satu hari tersebut. Pengalaman ini adalah salah satu
pengalaman yang termasuk kriteria yang cukup menegangkan dalam hidup saya juga
sih. Seru sih tapi capek, dan pengalaman ini adalah pengalaman yang tidak
akan pernah saya lupakan.
Pengalaman saya adalah pada saat saya menelusuri hutan untuk masuk
ke telaga dua warna, yang terletak di Berastagi, Sumatera Utara. Pengalaman ini
ceritanya kami ada bersebelas yang melakukan perjalanan yang menantang banget
yang satu ini nih. Kami jalan-jalan kesana pada saat saya berada di semester
pertama. Untuk menuju ke sana kami harus melintasi hutan dan mendaki bukit yang
cukup terjal, dan lembah yang harus di turuni untuk bisa mencapai air terjun
tersebut. Anggota penantang maut tersebut terdiri dari saya, Karina, Mewaty,
Bang Rudy, Bang Suando, Bang Alex, Bang Andi, Bang Alman, Bang Robert dan Bang
Christop.
Selama perjalanan agak susah juga ya dan selalu saya dan bang rudy
yang tertinggal di belakang. Terkadang saya diteriakin ayo Vanesa, persepsi saya akan sensasi
teriakan yang saya dengar itu adalah agar saya cepat jalan. Teman-teman yang lain
saya lihat melalui panca indra penglihatan saya udah pada jalan cepat banget.
Persepsi yang timbul dari sensasi tersebut kayaknya mereka udah pada ga sabar
untuk sampai langsung ke tempat tujuan. Selama perjalanan kiri kanan itu hutan semua dan jalanannya
agak sedikit curam, dan juga kiri kanan itu jurang. Itu seram sekali, rasanya
kalo bisa ini jalan mulus aja napa jangan naik turun manjat meluncur. Sensasi dari indra penglihatan saya akan
jalan yang kami lalui sangat becek, persepsi saya pasti karena baru saja hujan
di daerah sana sehingga menyebabkan jalanan mencadi sangat licin dan susah
untuk dijalani.
Untuk sampai kesana kami harus berjalan kaki kurang lebih 2 jam
lamanya, cukup untuk menguruskan badan untuk orang-orang yang mau kurus. Selama
di perjalanan kami semua merasa senang dan saling bernyanyi untuk menghilangkan
rasa lelah ini. Kami saling gotong royong untuk memanjat tebing dan menuruni
lembah yg cukup terjal. Di perjalanan kami semua beristirahat setiap 45 menit
perjalanan. (maklum lah jalannya cukup ekstrim nih).
Sesekali saya mendengar suara-suara yang tidak biasa saya dengar
seperti bunyi siulan yang aneh waktu saya berhenti karena ada sedikit insiden.
Salah satu anggota kami mengalami sesak napas. Disini sensasi yang saya
rasakan banyak suara-suara aneh yang terdengar selama perjalanan sehingga
menimbulkan persepsi mungkin itu suara burung-burung di hutan, atau sesuatu
yang tidak dapat diungkapkan.
Dan pada akhirnya setelah kami berjalan selama 2 jam akhirnya kami
tiba di tempat yang ingin kami lihat tersebut. Dan ternyata, astagaaaaaaa.
Begitu indah dan cantik nya air terjun ini. Air terjun ini memiliki 2 air
terjun dan di dasar air terjun tersebut memang seperti memiliki 2 warna
(nah saya mulai mengambil kesimpulan bahwa memang ada air terjun 2 warna
tersebut). Udara di sekitar sini sangat segar dan sangat sejuk. Sensasi yang saya rasakan
adalah udara yang berhembus di sekitar hutan dan air terjun. Dan persepsi saya
adalah udara di sekitar hutan dan air terjun sangat segar dan kaya akan O2. Saya
juga merasakan sensasi dari indra peraba yaitu udara sejuk di kulit saya.
Persepsi saya adalah udara di sekitar saya sangat sejuk. Di sini juga terdapat
sebuah air terjun berwarna putih kalau ga salah yang agak hangat. Sangat seru
sekali deh perjalanan saya waktu itu.
Sejenak saya terdiam melihat pemandangan ini. Sensasi disini yang saya
rasakan adalah mata saya merasa segar karena melihat pemandangan yang serba
hijau. Persepsi yang saya rasakan adalah pemandangan air terjunnya sangat indah
dan betapa agungnya Tuhan menciptakan alam yang begitu indah. Saya kagum akan
ciptaan Tuhan ini. Tanpa basa basi kami semua segera bermain air dan melakukan
foto-foto (sedkit narsis bole dong yah hehehe) . memang hawa di sana cukup
dingin tapi itu semua terasa hilang setelah bermain air dan foto-foto disana.
Setelah puas bermain di air terjun tersebut. Kami pun beristirahat
sejenak sambil menyantap makanan yang telah kami bawa dari rumah. Sensasi dari hidangan ini
adalah aroma makanan dan minumannya sangat enak, persepsinya makanan ini sangat
enak sekali apalagi disantap dengan cappuccino hangat. Setelah selesai mengisi
perut hingga kenyang akhirnya kami bersiap-siap untuk kembali lagi menuju
medan. Dan akhirnya kami sampai di Medan pukul 8 malam ckckck. Hampir 12 jam
juga perjalanan yang kami tempuh selama satu harian tersebut.
Sekian cerita singkat saya tentang pengalaman saya menuju air
terjun 2 warna bersama teman-teman dan senior saya. Ini merupakan pengalaman
yang sangat seru dan menyenangkan yang pernah saya alami. Apalagi kebersamaan
diantara kami sangat kuat dimana kami sama-sama menghadapi rintangan jalan dan
saling membantu satu dengan yang lainnya. Nah dibawah ini adalah foto saat kami
berada di air terjun 2 warnanya :D
0 comments on "Sensasi dan Persepsi di Kehidupan"
Post a Comment