FENOMENA
ALAM GUNUNG BERAPI DI INDONESIA
Salah satu fenomena alam yang paling dibicarakan
oleh seluruh masyarakat Indonesia pada saat ini adalah meletusnya gunung
berapi. Misalnya saja Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung Kelud di
Jawa Timur. Kedua peristiwa ini telah menimbulkan kerugian yang besar, yaitu
kerugian materi dan nyawa. Banyak masyarakat Indonesia yang banyak kehilangan
tempat tinggal dan mata pencaharian akibat dari meletusnya Gunung Sinabung dan
Gunung Kelud.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan
gunung meletus? Letusan gunung merupakan sebuah peristiwa dimana endapan magma yang
terdapat dalam perut bumi mengalami tekanan dan menjadi renggang sehingga magma
tersebut didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma yang terdapat
di dalam perut bumi memiliki suhu yang sangat tinggi mencapai lebih dari 1.0000C.
Cairan magma yang terdorong keluar oleh gas bertekanan tinggi disebut dengan
larva yang memiliki suhu 700-1.2000C.
Ada beberapa jenis gunung berapi
berdasarkan bentuknya, yaitu :
1.
Gunung
Berapi Strato Volcano
Memiliki bentuk kerucut
besar (raksasa) dan kadang-kadang bentuknya tidak beraturan karena telah
mengalami letusan berulang kali.
2.
Gunung
Berapi Shield Volcano
Tidak memiliki bentuk
kerucut namun memiliki bentuk yang landai dan susunannya terdiri dari batuan basaltiK.
3.
Gunung
Berapi Cinder Cone Volcano
Abu dan pecahan batuan
vulkanik menyebar di seluruh gunung. Memiliki bentuk mangkuk pada bagian atas
gunung dan tidak terlalu tinggi.
4.
Gunung
Berapi Caldera Volcano
Terbentuk atas ledakan gunung
berapi yang sangat kuat sehingga membentuk sebuah cekungan.
Bagaimana proses terjadinya letusan
gunung berapi? Kita ambil contoh Gunug Kelud. Yang pertama adalah statu awas.
Gunung Kelud memiliki danau kawah yang terisis oleh air. Terjadi naiknya suhu
kawah dan terdapat getaran-getaran vulkanik. Dan temperature magma yang sangat
tinggi ini membuat danau kawah yang terisi air akan mengalami pemanasan. Akibat
dari tekanan magma, maka air danau akan menjadi uap di bawah kawah yang akan
menyebabkan tekanan dari dalam bertambah.
Yang
kedua adalah awal letusan hidrovulkanik. Apabila air kawah yang mendidih banyak
masuk ke dalam, maka akan sangat mungkin menimbulkan letusan. Letusan ini
paling banyak ditemukan pada gunung berapi di laut. Sangat mungkin terjadi
letusan-letusan awal dan menyebabkan dentuman keras.
Yang
ketiga adalah letusan semi magnetik. Pada saat air kawah panas habis dan
bercampur dengan magma. Temperatur magma rata-rata sekitar 600-1.1700C.
Dengan temperature magma yang setinggi ini, maka tekanan uap air akan semakin
membesar dan mampu menggetarkan dan melemparkan material vulkanik diatasnya.
Dan juga akan terjadi retakan pada dinding kawah dan dinding kawah akan runtuh.
Air yang panas ini dapat keluar melalui lahar. Orang sering menyebutnya dengan
sebutan lahar panas karena air panas ini bercampur dengan kerikil, pasir, dan
lumpur.
Yang
keempat adalah letusan magmatik. Ketika terjadi letusan ini, magma yang berada
di dalam akan meleleh keluar. Dan juga akan terdapat pelemparan batu kerikil hingga abu vulkanik ke udara. Demikianlah
proses bagaimana meletusnya gunung berapi yang perlu kita ketahui.
Daftar Pustaka :